Identifikasi Tanaman Obat Pasca Persalinan di Desa Bukit Seburi 1 Kecamatan Adonara Barat Kabupaten Flores Timur
Keywords:
Tanaman Obat, Pasca Persalinan, Bukit Seburi 1Abstract
Tanaman obat pasca persalinan adalah tanaman yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat setiap penduduk dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui jenis tumbuhan dan organ tumbuhan yang dimanfaatkan, cara mengolah dan cara penggunaan tanaman obat pasca persalinan di Desa Bukit Seburi 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dengan responden dan observasi lapangan dan eksplorasi atau koleksi serta dokumentasi. Organ tanaman yang di manfaatkan yaitu akar 3%, batang 30%, daun 45%, buah 10%, umbi lapis 2% dan rimpang 2%. Cara mengolah tanaman tersebut untuk pengobatan yaitu direbus lalu diminum, ditumbuk lalu ditempelkan, dihaluskan lalu dioleskan, dimasak lalu dimakan, diparut lalu diminum. Namun masyarakat di Desa Bukit Seburi 1 lebih sering mengunakan ramuan dengan cara direbus lalu diminum pada pasca persalinan. Sumber perolehan adalah budidaya 48%, hutan 9%, tumbuh liar 33%, diperoleh dari daerah lain 6%. Sumber informasi atau pengetahuan tentang tumbuhan obat diperoleh melalui pengetahuan masyarakat dari nenek moyang 68%, informasi media 10%, pengobat tradisional 8% dan kenalan 11%. Masyarakat bukit Seburi 1 memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan obat pasca persalinan. Pengetahuan masyarakat setempat sudah modern diwariskan dari nenek moyang dan masyarakat setempat telah memanfaatkan tumbuhan tersebut sehingga terdapat tumbuhan yang dibudidaya untuk keperluan pengobatan.
Downloads
References
Cavalera, R. (2016). Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat di Gedangan-Karangrejo, Tulungagung Sebagai Media Konservasi Ex-Situ. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Nusantara PGRI. Kediri Suryana, A.A. Luka, Peradangan Dan Pemulihan. Jurnal Entropi. 2014. Vol.9. No.1. halaman.729-738.
Efre mila, Wardenaar,E., Sisillia, L. (2015). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Etnis Suka Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 3 (2): 234-246.
Gunadi, D., Oramahi, H.A., Tavita, G.E (2017). Studi Tumbuhan Obat Pada Etnis Dayak Di Desa Gerantung Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari. 5 (2) : 425 – 436.
Husain. (2011). Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional Oleh Masyrakat lokal di pulau Wawono. Sulawesi Tenggara. Biodiversitas 7(3):245-250.
Hasannuddin. (2015). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Pasca Melahirkan Oleh Masyarakat di pulau Pongok. Kabupaten Bangka Selatan.
Kinho, J., Arini, D.R.W., Tabba, S., Kamma, H., Kafiar Y., Shabri, S., Karundeng, M.C. (2011). Tumbuhan Obat Tradisional Di Sulawesi Utara Jilid II. Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.
Mulyani H, Sri.H. Widyastuti, dan Venny indria Ekowati. (2012).Tumbuhan Herbal sebagai Jamu Pengobatan Tradisional. Jurnal Penelitian Humaniora.
Muthoar (2011). Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Suku Dayak Iban Desa Tanjung Sari Kecamtan Ketungau Tengah Kabupaten Sintan. Jurnal Protobiant.
Pentau, A.S. (2020). Identifikasi Tanaman Obat di Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Skripsi. Program Studi Biologi Universitas San Pedro: Kupang.
Rahayu (2017). Identifikasi Jenis-jenis Tumbuhan Obat Tradisional oleh masyarakat suku klabra di kampong Buk distrik labot Kabupaten sorong
Widjaja (2014). Pengembangan industri obat dan pengobatan secara umum pada bahan alami bukan sintesis. Kabupaten Pasuruan Natural 3(4):303-310
Wardiah, Hasannudin, dan Mutmainah (2015). Etnobotani medis masyarakat kemukiman Pulo Breueh Selatan Kecamtan pulo Aceh Besar. Jurnal Edubio Tropika.
Yani (2013). Penggunaan tumbuhan obat oleh Lembak Delapan di Bengkulu Tengah, Bengkulu. FMIPA Universitas Lampung.
Zumaida, Z., Saudah, S.,Rasnovi,S.,dan Hamelly, E. (2019) Tumbuhan Sebagai Obat
Tradisional Pasca Persalinan Oleh Suku Aceh Di Kabupaten Pidie. Al-Kauinyah: Jurnal.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hory Iramaya Dilak, Henri Pietherson Eryah, Yohanista Waton
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with the Flobamora Biological Journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)